Museum UGM

Museum UGM


Museum UGM adalah museum yang menarasikan tentang perjalanan sejarah Universitas Gadjah Mada dari masa ke masa. Museum ini berada dikawasan Universitas Gadjah Mada tepatnya di daerah Bulaksumur, Blok D-6 & D-7, Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Untuk lebih jelasnya dibawah ini terdapat peta menuju ke museum UGM :

            Akses menuju kesana sangatlah mudah bisa ditempuh dengan sepeda kampus khusus untuk mahasiswa ugm yang bisa ditaruh di kantung parkir di gelanggang mahasiswa ugm lalu dilanjutkan berjalan kaki menuju museum ugm. Dengan kendaraan bermotor hanya tinggal memasuki wilayah ugm lalu mendapatkan karcis parkir lalu menuju museum ugm. Jika menggunakan trans jogja dari terminal giwangan bisa menggunakan trans jogja dengan kode 2B atau 1A turun dihalte depan panti rapih lalu bisa berjalan kaki menuju museum UGM meski jaraknya lumayan jauh.
            Museum UGM ini buka setiap hari kerja senin-jumat pukul 08.00-15.00. Untuk masuk ke museum ugm tidak dipungut biaya alias gratis, kita hanya perlu mengisi data kunjungan pada meja receptionist. Beberapa foto museum ugm yang didapat dari penulis :


          Museum Universitas Gadjah Mada mulai dirintis sejak tahun 2000 an dan menjadi embrio pada tanggal 19 Desember 2012. Gagasan pendirian Museum UGM sesungguhnya bukanlah hal baru. Pada tahun 2000 pada era kepemimpinan universitas ini dipegang oleh Prof. Dr. Ichlasul Amal, sudah ada gagasan mendirikan museum tingkat universitas atas usulan dari Prof. Dr. T. Jacob dengan nama 'UGM Natural History Museum', yang diharapkan akan menjadi salah satu tujuan bagi para tamu, pelajar dan mahasiswa serta masyarakat luas yang berkunjung ke Kampus UGM. Selanjutnya pada tahun 2011-2012, minat terhadap upaya merintis museum UGM berlanjut dengan penelitian oleh Tim Peneliti Pusat Studi Pancasila di bawah payung penelitian Klaster Sosial -Humaniora untuk mendapat gambaran tentang isi Museum UGM yang ketika itu dikonsepkan sebagai “living museum”. Hasil penelitian ini ditindaklanjuti dengan serangkaian upaya untuk penelusuran koleksi dan studi banding ke berbagai museum di bawah koordinasi Lembaga Penelitian dan pengadilan kepada masyarakat (LPPMUGM). Konsep penyelenggaraan
Museum UGM ini merupakan kelanjutan dari draf awal penyelenggaraan Museum UGM yang telah disusul oleh Sie Museum PKKH UGM (2010) dengan memasukkan beberapa hasil penelitian selama dua tahun tersebut pada hakekatnya menunjukkan kerangka pikir yang tidak jauh berbeda dengan gagasan awal pendirian Museum UGM. Museum UGM diharapkan menjadi jendela UGM bagi masyarakat yang ingin mengenal lebih dekat tentang UGM sebagai Universitas perjuangan , universitas kerakyatan, universitas Pancasila, dan universitas Kebangsaan. Sebagai universitas terbesar dan tertua di Indonesia kiprah dan peran UGM dalam mengukir sejarah bangsa tidak dapat dipisahkan dari sejarah perjungan bangsa Indonesia melawan penjajahan dan fenomena global pada masa itu. Berdirinya UGM di era revolusi fisik menjadi titik tolak ketangguhan dan kegigihan bangsa Indonesia dalam melawan penjajahan. UGM menjadi simbol kebangkitan Museum Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Museum Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan 30 31 bangsa Indonesia pasca revolusi dan Agresi Militer Belanda ke-2 yaitu pada tanggal 19 Desember 1 9 4 9. Museum UGM yang berlokasi di kompleks Kampus UGM, Bulaksumur Blok D-6 dan D-7 i ni member i kan gambar an sejarah perjalanan berdirinya UGM dari masa ke masa , sumbangsih UGM untuk bangsa dan negara, kiprah dan perjuangan tokoh-tokoh UGM, dan tokoh nasional yang telah berjasa bagi berdirinya UGM, serta implementasi Tri Dharma UGM baik oleh dosen maupun mahasiswa pada skala nasional maupun internasional.
Museum UGM ini memiliki nilai penting bagi perkembangan UGM karena keberadaan UGM adalah saksi sejarah perjalanan UGM dari masa ke masa. Museum ini memiliki catatan sejarah yang bisa digunakan untuk penelitian ahli maupun menambah wawasan pengunjung yang pada umumnya para civitas akademika ugm.
Catatan untuk museum ugm ini adalah koleksi museum yang harus ditambah dan perawatan museum yang harus ditingkatkan.
Sumber data :

http://museumjogja.org/id/content/29-museum-ugm

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Museum Wayang dan Artefak Purbalingga

TOKOH WAYANG NAKULA DAN KEMIRIPANNYA DENGAN SAYA

Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman Purbalingga