DESA WISATA PONGGOK
Sumber :
https://www.njogja.co.id/wisata-alam/umbul-ponggok-tempat-asyik-untuk-berenang-snorkeling-hingga-diving/
Desa wisata Ponggok adalah sebuah
desa wisata yang terletak di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Desa wisata ini
memiliki potensi wisata sumber mata air yang tidak hanya terdiri dari satu
sumber mata air saja, tetapi ada beberapa seperti Umbul Ponggok, Umbul Ingas,
Umbul Sigedang-Kapilaler, dan Umbul Besuki. Sumber mata air ini juga
dimanfaatkan untuk berbagai keperluan lainnya yaitu sebagai bahan baku air minum rumah tangga & industri, pengairan
sawah & perkebunan, budidaya perikanan dan sekarang dikembangkan
menjadi objek wisata dengan beragam wahana air baik yang alami maupun buatan. Desa
wisata ini memiliki beberapa keunggulan antara amenitas dan fasilitas yang
sangat mendukung kegiatan pariwisata antara lain arena kuliner, minimarket,
ATM, kios cenderamata, homestay warga, serta aneka produk UKM warga yang
menggunakan konsep One Village One Product sehingga sangat beragam jenisnya.
Keunggulan desa wisata
ini tak hanya itu saja, bahkan desa wisata ini mendapat penghargaan dari
Kementrian Desa Pembangunan
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi terpilih
sebagai desa wisata terbaik di Indonesia untuk kategori pemberdayaan
masyarakat. Desa wisata ini dikelola oleh BUMDes Tirta Mandiri dalam yang
terbagi dalam 13 unit usaha mulai dari pengelolaan
dana desa, penyediaan fasilitas air bersih, homestay, hingga tempat makan.
Keberhasilan program pemberdayaan masyarakat di desa wisata Ponggok ini berkat
kerja sama dari BUMDes, aparat desa, dan masyarakat. Kreativitas aparat
desa di Kecamatan Polanharjo mampu mendongkrak pendapatan yang sangat fantastis
di daerah itu dari Rp 5 juta per tahun menjadi Rp 6,5 miliar per tahun dan
penghasilan ini selalu meningkat setiap tahunnya.
Masyarakat sekitar juga turut
berpartisipasi dalam dalam usaha pengelolaan obyek wisata Umbul Ponggok. Dari sekitar 700
keluarga di Desa Ponggok, 430 di antaranya menjadi investor obyek wisata
tersebut. Saat ini, sudah 76 persen keluarga di Ponggok yang berinvestasi.
Nilai investasinya sekitar Rp 5 juta per keluarga. Adapun bagi hasil yang
diperoleh berkisar 7-15 persen per bulan tergantung pada tingkat kepadatan
pengunjung. Dengan
berinvestasi di BUMDes Tirta Mandiri, setiap satu keluarga bisa menerima bagi
hasil sekitar Rp 400-500 ribu per bulan. Selain warga, sejumlah lembaga di Desa
Ponggok juga turut berinvestasi di BUMDes Tirta Mandiri. Tiap RW berinvestasi
masing-masing Rp 50 juta, PKK Rp 100 juta, PAUD/TK juga berinvestasi Rp 25 juta.
Dengan keberhasilan desa wisata ini turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat
desa dengan mengurangi pengangguran karena sekarang semua pengangguran terserap
di BUMDes Tirta Mandiri dan beberapa sektor usaha lainnya. Saat ini BUMDes juga
sudah menjalin kerjasama dengan BNI.
Desa
Ponggok ini termasuk dalam kategori desa wisata karena desa ini berorientasi
pada destinasi wisata. Namun desa wisata ini tidak berbasis CBT atau Community
based Tourism karena desa ini tidak menyediakan paket wisata yang
memperkenalkan dan mengeksplor budaya masyarakat lokal dengan cara live in dan
berinteraksi langsung dengan kehidupan masyarakat lokal. Meskipun dalam
sebagian besar pengelolaan desa wisata ini dikelola atas kerja sama dari BUMDes, aparat desa, dan masyarakat, serta
dalam proses kegiatan sehari-hari sangat mempertimbangkan faktor lingkungan,
sosial, budaya dan ekonomi masyarakat lokal belum tentu desa wisata ini
berbasis CBT atau Community based Tourism.
SUMBER :
Komentar
Posting Komentar