PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Kata “Pemberdayaan” secara terminologi diambil dari bahasa inggris “Empowerment” berasal dari kata dasar “power” yang berarti “Daya Atau Kekuatan”. Sedangkan Memberdayakan adalah memampukan dan memandirikan masyarakat. Sehingga secara konseptual, Pemberdayaan Masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan kekuatan/daya, harkat dan martabat lapisan masyarakat yang dalam kondisi kurang mampu/tidak berdaya untuk melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan.

Pemberdayaan harus dipahami sebagai upaya :
-      Memberikan daya atau kekuatan kepada seseorang atau kelompok
-      Membiarkan mereka untuk menguasai serta menggunakan kekuatan atau daya
-    Pemberdayaan dapat pula dimaknai sebagai upaya distribusi-ulang daya atau kekuatan

Pemberdayaan memiliki 3 pilar, yaitu antara lain :
-        Pemungkinan (enabling)
Menyalurkan ide-ide yang memungkinkan bisa dicapai agar masyarakat ikut berkembang
-        Penguatan (strengthening)
Menguatkan kembali potensi yang sudah ada di masyarakat agar kompeten/unggul
-        Perlindungan (protecting)
Segala hasil dan produk dari pemberdayaan masyarakat harus dilindungi dengan hak cipta agar tidak terekslpoitasi

Pembangunan esensinya adalah pemberdayaan (enabling, strengthening, protecting) yang harus membawa manusia/masyarakat ke arah yang :
-        Semakin mampu memenuhi kebutuhan dasar hidupnya,
-        Lebih berdaya menolong dirinya sendiri,
-       Semakin berperan dalam memperkuat kohesi sosial dalam tatanan masyarakat yang lebih baik,
-        Semakin berdaya saing dalam tatanan masyarakat ekonomi yang lebih maju.

PRINSIP
1.        Kepemimpinan (leadership)
2.        Kemitraan
3.        Patungan (sharing)
4.        Keswadayaan

STRATEGI
  • Menggalang sumber daya, mengembangkan dan memanfaatkan program/kegiatan, mengembangkan jaringan kemitraan agar menghasilkan sinergi positif.
  • Mendukung kebutuhan komunitas secara partisipatif.
  • Mendukung pembelajaran generasi muda sedini mungkin bagi pengembangan potensi terbaik setempat
  • Membangun “gerakan” dan memelihara momentum.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Museum Wayang dan Artefak Purbalingga

TOKOH WAYANG NAKULA DAN KEMIRIPANNYA DENGAN SAYA

Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman Purbalingga