Museum Uang Purbalingga
Museum
uang ini terletak di Jalan Kutasari Kabupaten Purbalingga tepatnya berlokasi
di kompleks wisata Taman Reptil
Kutasari. Pengelolaan
kawasan ini ada dibawah managemen Owabong dan Objek Wisata Air Bojongsari.
Museum ini juga mempunyai koleksi mata uang yang berasal dari 184 negara di
dunia. Bukan hanya itu, koleksi dari dalam negeri pun tidak kalah menakjubkan
karena Museum Uang Purbalingga mempunyai uang yang beredar pada jaman Kerajaan
Majapahit, pemerintahan Hindia Belanda, masa penjajahan Jepang, sampai uang
masa kini.
Untuk lebih jelasnya ini peta menuju lokasi:
Akses menuju lokasi cukup baik,
banyak disediakan transportasi umum di Terminal Purbalingga menuju lokasi
seperti bis, ojek, atau angkutan umum. Museum uang berjarak 10 menit dari
obyek wisata Owabong dan Desa Wisata Karangbanjar atau kurang lebih sekitar 30
menit dari pusat kota Purbalingga.
Tiket masuk seharga Rp 10.000/orang untuk hari senin
– jumat dan Rp 15.000/orang untuk weekend atau hari libur nasional. Sedangkan
untuk parkir kendaraan untuk motor Rp 1.000, untuk mobil Rp 4.000, dan Rp
10.000 untuk bus besar.
Ide pendirian dan koleksi Museum Uang Purbalingga merupakan sumbangan dari
keluarga Triyono Budi Sasongko yang juga Bupati Purbalingga dua periode 2000 –
2005 dan 2005 – 2010. Triyono mengaku mendapat dukungan penuh dari Bank
Indonesia untuk mendirikan sebuah museum ini. Sejumlah pejabat Bank Indonesia
baik dari pusat, maupun dari Purwokerto serta dari Jawa Barat, secara bertahap
mengunjunginya sebelum museum resmi dibuka pada 18 Desember 2008.
Para
pejabat tersebut dan beberapa kurator mata uang memberikan bimbingan bagaimana
merawat sebuah uang agar tetap terjaga dengan baik. Mulai dari hal yang paling
kecil, seperti membersihkan mata uang logam jaman VOC yang boleh dibilang sudah
kotor dan hitam, untuk disulap menjadi mengkilap, atau paling tidak bisa
dibaca.
Bupati
Triyono Budi Sasongko mengungkapkan, keberadaan museum Uang Purbalingga
diharapkan dapat seiring dan sejalan dalam mendorong perkembangan sektor
pariwisata di Purbalingga. Selain sebagai wahana pendidikan bagi masyarakat di
samping merupakan wahana rekreasi, Museum Uang Purbalingga juga berfungsi
mengumpulkan, menyimpan, dan merawat benda-benda maupun dokumen bersejarah yang
saat ini dimiliki khususnya dalam hal mata uang, sehingga menjadi suatu sosok
yang mempunyai nilai dan arti penting bagi masyarakat.
“Saya ingin melestarikan benda-benda
kuno khususnya mata uang untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,” ungkap Bupati
Triyono.
Triyono
menambahkan, misi Museum Uang Purbalingga yakni menjaga benda-benda bersejarah
yang bernilai tinggi dari kepunahan. Kemudian sebagai sarana pendidikan dan
pembelajaran tentang perkembangan sejarah dan budaya; dan mendukung daya
tarik wisata, utamanya di kawasan wilayah Purbalingga.
Selain koleksi mata uang, pengunjung khususnya para pelajar dapat pula menambahk khasanah ilmu pengetahuan dengan hal-hal unik dan menarik yang terpasang dengan rapi di dinding Museum. Tak hanya itu, berbagai filosofi sebuah kehidupan yang kita alami saat sekarang ini, terpampang pada dinding-ding ruangan museum
Penulis
berharap pengelolaan museum uang dan publikasinya dapat terus ditingkatkan agar
jumlah pengunjung dapat meningkat sehingga dapat meningkatkan pendapatan daerah
purbalingga.
Sumber:
Komentar
Posting Komentar